Halaman
Remaja Berprestasi
97
Pelajaran
Remaja Berprestasi
6
Pada
Pelajaran Enam
ini, kamu akan belajar tentang menemukan pokok-pokok berita
(apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana) yang didengar dan atau ditonton
melalui radio/televisi, membacakan teks berita dengan intonasi yang tepat serta artikulasi
dan volume suara yang jelas, mengidentifikasi karakter tokoh novel remaja (asli atau
terjemahan) yang dibacakan, menjelaskan alur cerita, pelaku, dan latar novel remaja (asli
atau terjemahan). Kamu akan mengerjakan tugas secara individu maupun kelompok. Lakukan
setiap kegiatan keterampilan berbahasa secara sungguh-sungguh agar kamu semakin mahir
berbahasa dan menjadi seorang pelajar yang memiliki prestasi membanggakan.
A
Menemukan Pokok-pokok Berita (apa, siapa, di
mana, kapan, mengapa, dan bagaimana) yang
Didengar dan atau Ditonton Melalui Radio/Televisi
Tujuan pembelajaran:
Setelah mempelajari materi pada subbab ini, kamu diharapkan dapat menemukan pokok-pokok berita
(apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana) yang didengar dan atau ditonton melalui radio/
televisi.
Media elektronik berupa radio dan televisi menayangkan berbagai acara yang bersifat
informatif, rekreatif (menghibur), dan edukatif (mendidik). Salah satu siaran yang baik untuk
kamu simak adalah berita. Siaran berita memuat banyak informasi tentang peristiwa di dalam
negeri maupun luar negeri.
Tidak jarang kamu mendengarkan atau melihat berita di televisi tentang remaja yang
berprestasi di bidang-bidang tertentu, misalnya ada remaja yang memenangi lomba penelitian,
mewakili Indonesia di ajang Olimpiade, prestasi atlet-atlet pelajar di tingkat lokal maupun
nasional. Berita tentang remaja berprestasi ini bisa memacu kamu untuk giat belajar agar
mampu berprestasi pula.
98
Terampil Berbahasa Indonesia Kelas VIII SMP/MTs
Saat melihat acara televisi maupun mendengar siaran radio, acara apakah yang kamu
gemari? Ayo, di antara kamu adakah yang suka mendengarkan berita di radio atau televisi?
Banyak manfaat yang kamu peroleh dengan menonton berita televisi maupun mendengarkan
siaran radio. Kamu bisa mengikuti perkembangan peristiwa terkini di dalam maupun luar
negeri serta menambah wawasan mengenai berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi.
Nah
, pada pembahasan ini kamu akan mengasah kemampuan menyerap informasi dari
berita di radio maupun televisi. Kamu bisa menggali informasi dalam berita dengan menjawab
beberapa pertanyaan, meliputi apa (untuk menanyakan benda), siapa (untuk menanyakan
orang), di mana (untuk menanyakan tempat), kapan (untuk menanyakan waktu), mengapa
(untuk menanyakan alasan), dan bagaimana (untuk menanyakan keadaan). Agar mampu
menyerap pokok-pokok berita tersebut, kamu harus peka dan konsentrasi saat menyimak
berita. Apalagi sebuah berita di televisi atau radio hanya ditayangkan sekali saja, tidak
diulang; kecuali kalau kamu merekam sendiri.
Kamu akan berlatih menyimak berita dari radio/televisi. Adapun teknik pembelajaran
sebagai berikut.
1. Apabila memungkinkan, di kelas disediakan
tape recorder
dan rekaman bahan
berita. Jika tidak memungkinkan, beberapa siswa membacakan bahan berita
berikut di depan kelas.
2. Sebelum pemutaran kaset/pembacaan bahan berita dimulai, persiapkan buku
dan bolpoin untuk mencatat pokok-pokok berita.
3. Simaklah dengan saksama dan catat pokok-pokok berita.
Bahan Simakan:
A. Pendeteksi Hujan Karya Siswa SMP Dipamerkan
Departemen Pendidikan Nasional menyelenggarakan lomba karya ilmiah
tingkat nasional di Jakarta, baru-baru ini. Beragam hasil karya anak bangsa
ditampilkan, di antara yang cukup menarik adalah alat pendeteksi banjir dan
alarm gempa. Seluruh karya tersebut dibuat para siswa dengan bahan seadanya
dan ongkos yang murah.
Pendeteksi hujan karya Rahardian, salah satunya. Murid SMP Negeri 2
Samarinda, Kalimantan Timur, itu membuatnya dari potongan kayu dan klip
kertas serta bel sepeda bekas. Rahardian menghabiskan Rp30.000,00 untuk
memproduksi pendeteksi hujan itu. Ia membuat alat tersebut diilhami dari alat
pendeteksi banjir yang pernah dipelajari di kelas.
Lain halnya dengan Feni Wahyuni, pelajar SMP di Pariaman, Sumatra
Barat. Ia membuat alarm gempa yang akan berbunyi bila mendapat getaran.
Alarm gempa ini dibuat dari mainan telepon genggam (
handphone
) bekas
dengan biaya juga sekitar Rp30.000,00.
Tugas 6.1
Remaja Berprestasi
99
Selain kedua karya Feni dan Rahardian, ada 28 karya sains lainnya akan
ditampilkan dalam lomba karya ilmiah tersebut. Para pemenang baru akan
ditentukan pada Senin lusa.
(Sumber:
Liputan6.com, SCTV
)
B. Pelajar SMPN Ciawi Memenangkan Lomba Penelitian Nasional
Wildan Nuruzzaman dan Mohammad Aziz, dua siswa Sekolah Menengah
Pertama Negeri 1 Ciawi, Tasikmalaya, Jawa Barat, memenangkan lomba
penelitian ilmiah pelajar SMP Tingkat Nasional 2006. Karya keduanya replika
pembangkit listrik tenaga air (PLTA) mencuri perhatian dewan juri.
Menurut Nuruzzaman, mereka menang karena saat mempresentasikan
karya tidak memerlukan alat-alat bantu lain. "Mungkin menarik dewan juri,"
duga Nuruzzaman kepada reporter Alfito Deannova dalam tayangan Liputan 6
Siang, Senin (14/8). Sebagian besar yang mereka teliti, satu rumah memerlukan
satu generator. Kedua pelajar ini juga siap kalau diberi kesempatan ikut lomba
tingkat internasional. "Mudah-mudahan kalau dipanggil," ucap Wildan.
Mohammad Aziz dan Wildan Nuruzzaman di Studio Liputan 6 SCTV saat
mendemonstrasikan penemuan mereka, yaitu replika pembangkit listrik tenaga air
(PLTA)
Ide pembuatan replika PLTA ini berasal dari penelitian mereka di Kampung
Bunihurip, Desa Sukapadam, Tasikmalaya. Sebuah kampung terpencil di
pegunungan selatan Tasikmalaya, yang belum mempunyai aliran listrik. Hampir
setiap keluarga di wilayah itu menggunakan alat ini untuk mengalirkan listrik di
rumahnya.
100
Terampil Berbahasa Indonesia Kelas VIII SMP/MTs
Latihan 6.1
Beberapa karya unggulan antara lain kincir angin sebagai pengolah sampah
dari Jakarta, alarm pendeteksi gempa dari Padang, Sumatera Barat, dan sirene
banjir dari Malang, Jawa Timur. Lomba karya ilmiah remaja tingkat SMP ini
direncanakan menjadi agenda rutin yang digelar setiap tahun. Tujuannya untuk
menjaring bakat di bidang teknologi atau penelitian ilmiah di kalangan pelajar.
(Sumber:
Liputan6.com, SCTV
)
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
Pertanyaan untuk berita
Pendeteksi Hujan Karya Siswa SMP Dipamerkan
:
1.
Apa yang ditampilkan dalam lomba tersebut?
2.
Siapakah siswa yang berhasil membuat pendeteksi hujan?
3.
Di mana lomba karya ilmiah tingkat nasional dilaksanakan?
4.
Bagaimana cara siswa SMPN 2 Samarinda tersebut membuat pendeteksi hujan?
5.
Kira-kira mengapa Feni Wahyuni membuat alarm gempa?
6.
Kapan penentuan pemenang lomba?
Pertanyaan untuk berita
Pelajar SMPN Ciawi Memenangkan Lomba Penelitian
Nasional
:
1.
Apa karya dua siswa SMPN 1 Ciawi, Tasikmalaya, yang telah memenangi lomba?
2.
Siapakah nama siswa tersebut?
3.
Di mana mereka mendapatkan ide pembuatan replika PLTA ini?
4.
Kapan berita tersebut ditayangkan oleh SCTV?
5.
Mengapa kedua siswa tersebut mempunyai ide menciptakan replika PLTA?
6.
Bagaimana cara siswa tersebut memenangkan lomba?
Untuk meningkatkan kemampuanmu menyimak berita tersebut, kerjakan
tugas berikut!
1.
Sampaikan isi berita yang kamu dengarkan tadi di depan anggota kelas.
Kembangkan catatanmu tersebut dengan kalimatmu sendiri.
2.
Pilihlah berita pertama atau kedua.
3.
Mintalah komentar/tanggapan temanmu mengenai ketepatan isi berita yang
kamu sampaikan.
Tugas 6.2
Remaja Berprestasi
101
B
Membacakan Teks Berita dengan Intonasi yang
Tepat serta Artikulasi dan Volume Suara yang
Jelas
Tujuan pembelajaran:
Setelah mempelajari materi pada subbab ini, kamu diharapkan dapat membacakan teks berita dengan
intonasi yang tepat serta artikulasi dan volume suara yang jelas.
Apakah kamu tertarik memerhatikan penyiar televisi dalam membacakan berita? Adakah
di antara kamu yang bercita-cita menjadi penyiar televisi? Pelajaran kali ini kamu akan
membacakan teks berita.
Agar mempunyai gambaran cara yang baik untuk membacakan berita, amatilah
penampilan penyiar televisi. Dari pengamatan tersebut, kamu akan tahu bahwa pembaca
dituntut mampu melafalkan kata secara benar dan menggunakan intonasi dengan tepat
maupun vol
ume secara jelas.
Aspek-aspek yang perlu kamu perhatikan saat membaca teks berita di antaranya
intonasi yang tepat, artikulasi dan volume suara yang jelas, didukung oleh gestur atau gerak
anggota badan, mimik atau ekspresi wajah, serta kontak pandang dengan pendengar.
1.
Secara bergiliran, bacalah teks berita Pendeteksi
Hujan Karya Siswa SMP
Dipamerkan
atau
Pelajar SMPN Ciawi Memenangkan Lomba Penelitian
Nasional
di depan anggota kelas!
2.
Kamu juga diminta mengamati dan memberi komentar atas penampilan teman-
teman!
Rambu-rambu berikut bisa kamu jadikan acuan untuk menilai penampilan teman-
temanmu.
Nama penampil
:
..............................................
Hasil pengamatan
:
a.
pengucapan kata-kata :
jelas/kurang jelas/tidak jelas
b.
intonasi
:
tepat/kurang tepat/sering tidak tepat
c.
gerak-gerik
:
wajar/dibuat-buat/tegang/santai
d.
mimik
:
wajar/dibuat
-buat/sangat ekspresif
e.
kontak pandang
:
tidak pernah/kadang-kadang/sering
f.
sikap
:
tenang/agak gugup/gugup/malu-malu
g.
cara memegang buku :
wajar/atau tidak wajar
Tugas 6.3
102
Terampil Berbahasa Indonesia Kelas VIII SMP/MTs
Latihan 6.2
Makna Denotasi dan Makna Konotasi
Pada naskah berjudul
Pelajar SMPN Ciawi Memenangkan Lomba Penelitian
Nasional
tersebut terdapat kalimat berikut.
Karya keduanya replika pembangkit listrik tenaga air (PLTA) mencuri perhatian dewan
juri.
Kata
mencuri
pada kalimat tersebut menimbulkan perasaan atau pikiran positif pada
diri kita mengenai kata perhatian yang bisa dicuri. Ini merupakan makna bukan sebenarnya.
Pada situs bahasa ini kita membahas makna denotasi dan makna konotasi.
1. Makna denotasi
Makna denotasi adalah makna sebenarnya, didasarkan atas penunjukan yang lugas di
luar bahasa, bersifat objektif.
Contoh: Toni
melihat
burung-burung kuntul.
2. Makna konotasi
Makna konotasi ialah makna bukan sebenarnya, didasarkan atas perasaan atau pikiran
yang ditimbulkan. Ada makna konotasi positif, makna konotasi negatif, dan makna konotasi
netral (tidak memiliki nilai rasa).
Contoh: Toni
mengamati
burung-burung kuntul.
1.
Kembangkan kata berikut ke dalam kalimat yang mengandung kata bermakna
denotasi atau konotasi!
a .
meninggal
b.
wafat
c.
penjahat
d.
penyamun
2.
Carilah kata-kata yang mengandung makna denotasi dan konotasi, kemudian
kembangkan menjadi sebuah kalimat!
Situs Bahasa
Remaja Berprestasi
103
Tugas 6.4
C
Mengidentifikasi Karakter Tokoh Novel Remaja
(Asli atau Terjemahan) yang Dibacakan
Tujuan pembelajaran:
Setelah mempelajari materi pada subbab ini, kamu diharapkan dapat mengidentifikasi karakter tokoh
novel remaja (asli atau terjemahan) yang dibacakan.
Pada pelajaran ini kamu mulai bertamasya ke dunia fiksi setelah drama, yaitu novel.
Saat menikmati film maupun sinetron, misalnya, kamu bisa merasakan senang, sedih, marah,
simpati, benci terhadap tokoh maupun cerita di dalamnya. Demikian pula saat mengapresiasi
novel. Dengan menikmati cerita di dalamnya, kamu bisa tahu bagaimana karakter tokoh-
tokoh di dalamnya, alur cerita, tema yang disampaikan, dan tentunya kamu bisa menemui
banyak hal yang menarik dan menggelitik. Di awal analisis novel ini, kamu akan mengidentifikasi
karakter tiap-tiap tokoh yang dikisahkan dalam novel.
Tokoh atau pelaku adalah individu rekaan yang mengalami peristiwa dalam cerita. Tokoh
bisa dikategorikan menjadi tokoh protagonis atau tokoh utama dan tokoh antagonis atau
tokoh lawan. Adapun karakter tokoh adalah watak tokoh-tokoh dalam novel. Watak tokoh-
tokoh tergambar dalam tiga dimensi, yakni pertama, keadaan fisik meliputi jenis kelamin, ciri-
ciri tubuh, suku, bangsa, kurus atau gemuk, jangkung atau pendek, sedih atau gembira, dan
sebagainya. Kedua, keadaan psikis di antaranya watak seperti jahat dan baik; ambisi; moral;
keadaan emosi; dan lain-lain. Ketiga, keadaan sosiologis antara lain agama, jabatan, pekerjaan.
Kamu awali pembahasan apresiasi novel ini dengan membaca novel. Pada pelajaran
terdahulu kamu telah sepakat minimal membaca dua novel. Apakah ada yang belum membaca
sama sekali?
Untuk lebih meningkatkan kemampuan mendengarkan, kamu bisa melakukan
kegiatan berikut.
1.
Salah satu temanmu untuk membaca novel berikut di depan anggota kelas!
2.
Dengarkan dengan saksama pembacaan novel tersebut dan catatlah siapa tokoh-
tokoh dalam kutipan novel tersebut!
3.
Analisislah karakter tokoh-tokoh dalam novel itu!
4.
Diskusikan hasil analisismu dengan teman sekelas!
104
Terampil Berbahasa Indonesia Kelas VIII SMP/MTs
Perempuan-Perempua Perkasa
Aku pernah membaca kisah tentang wanita yang membelah batu karang untuk
mengalirkan air, wanita yang menenggelamkan diri belasan tahun sendirian di tengah
rimba untuk menyelamatkan beberapa keluarga orangutan, atau wanita yang berani
mengambil risiko tertular virus ganas demi menyembuhkan penyakit seorang anak
yang sama sekali tak dikenalnya nun jauh di Somalia. Di Sekolah Muhammadiyah
setiap hari aku membaca keberanian be
rkorban semacam itu di wajah wanita
muda ini.
N.A. Muslimah Hafsari Hamid binti K.A. Abdul
Hamid, atau kami memanggilnya Bu Mus, hanya
memiliki selembar ijazah SKP (Sekolah Kepandaian
Putri), namun beliau bertekad melanjutkan cita-cita
ayahnya—K.A. Abdul Hamid, pelopor sekolah
Muhammadiyah di Belitong—untuk terus
mengobarkan pendidikan Islam. Tekad itu
memberinya kesulitan hidup yang tak terkira, karena
kami kekurangan guru—lagi pula siapa yang rela
diupah beras 15 kilo setiap bulan? Maka selama
enam tahun di SD Muhammadiyah, beliau sendiri
yang mengajar semua mata pelajaran—mulai dari
Menulis Indah, Bahasa Indonesia, Kewarga-
negaraan, Ilmu Bumi, sampai Matematika, Geografi,
Prakarya, dan Praktik Olahraga. Setelah seharian
mengajar, beliau melanjutkan bekerja menerima jahitan sampai jauh malam untuk
mencari nafkah, menopang hidup dirinya dan adik-adiknya.
Bu Mus adalah seorang guru yang pandai, karismatik, dan memiliki pandangan
jauh ke depan. Beliau menyusun sendiri silabus pelajaran Budi Pekerti dan mengajarkan
kepada kami sejak dini pandangan-pandangan dasar moral, demokrasi hukum,
keadilan, dan hak-hak asasi. Kami diajarkan menggali nilai luhur di dalam diri sendiri
agar berperilaku baik karena kesadaran pribadi.
Pada kesempatan lain, karena masih kecil tentu saja, kami sering mengeluh
mengapa sekolah kami tak seperti sekolah-sekolah lain. Terutama atap sekolah yang
bocor dan sangat menyusahkan saat musim hujan. Beliau tak menanggapi keluhan
itu tapi mengeluarkan sebuah buku berbahasa Belanda dan memperlihatkan sebuah
gambar.
Gambar itu adalah sebuah ruangan yang sempit, dikelilingi tembok tebal yang
suram, tinggi, gelap, dan berjeruji. Kesan di dalamnya begitu pengap, angker, penuh
kekerasan dan kesedihan.
Remaja Berprestasi
105
Latihan 6.3
”Inilah sel Pak Karno di sebuah penjara di Bandung, di sini beliau menjalani
hukuman dan setiap hari belajar, setiap waktu membaca buku. Beliau adalah salah
satu orang tercerdas yang pernah dimiliki bangsa ini.”
Beliau tak melanjutkan ceritanya.
Kami tersihir dalam senyap. Mulai saat itu kami tak pernah lagi memprotes
keadaan sekolah kami. Pernah suatu ketika hujan turun amat lebat, petir sambar
menyambar. Trapani dan Mahar memakai
terindak
, topi kerucut dari daun lais khas
tentara Vietkong, untuk melindungi jambul mereka. Kucai, Borek, dan Sahara memakai
jas hujan kuning bergambar gerigi metal besar di punggungnya dengan tulisan “UPT
Bel” (Unit Penambangan Timah Belitong)—jas hujan jatah PN Timah milik bapaknya.
Kami sisanya hampir basah kuyup. Tapi sehari pun kami tak pernah bolos, dan kami
tak pernah mengeluh, tidak, sedikit pun kami tak pernah mengeluh.
Bagi kami Pak Harfan dan Bu Mus adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang
sesungguhnya. Merekalah mentor, penjaga, sahabat, pengajar, dan guru spiritual.
Mereka yang pertama menjelaskan secara gamblang implikasi
amar makruf nahi
mungkar
sebagai pegangan moral kami sepanjang hayat. Mereka mengajari kami
membuat rumah-rumahan dari perdu apit-apit, mengusap luka-luka di kaki kami,
membimbing kami ketika kami disunat, mengajari kami doa sebelum tidur, memompa
ban sepeda kami, dan kadang-kadang membuatkan kami air jeruk sambal.
Mereka adalah ksatria tanpa pamrih, pangeran keikhlasan, dan sumur jernih
ilmu pengetahuan di ladang yang ditinggalkan. Sumbangan mereka laksana manfaat
yang diberikan pohon
filicium
yang menaungi atap kelas kami. Pohon ini meneduhi
kami dan dialah saksi seluruh drama ini. Seperti guru-guru kami,
filicium
memberi
napas kehidupan bagi ribuan organisme dan menjadi tonggak penting mata rantai
ekosistem.
Sumber:
Laskar Pelangi
karya Andrea Hirata, dengan penyesuaian
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
1.
Kisah apa saja yang pernah dibaca oleh tokoh aku?
2.
Apa kesulitan yang dialami oleh SD tersebut?
3.
Bagaimana karakter Ibu Muslimah?
4.
Bagaimana karakter tokoh-tokoh yang lain?
5.
Gambar apa yang diperlihatkan oleh Ibu Muslimah kepada para siswanya?
106
Terampil Berbahasa Indonesia Kelas VIII SMP/MTs
Latihan 6.4
D
Menjelaskan Alur Cerita, Pelaku, dan Latar Novel
Remaja (Asli atau Terjemahan)
Tujuan pembelajaran:
Setelah mempelajari materi pada subbab ini, kamu diharapkan dapat menjelaskan alur cerita, pelaku,
dan latar novel remaja (asli atau terjemahan).
Setelah mahir mengidentifikasi penokohan dan watak-wataknya, kamu melangkah ke
analisis alur cerita, pelaku, dan latar sebuah novel.
Alur atau plot merupakan rangkaian cerita atau peristiwa dari permulaan, pertikaian,
perumitan, puncak peleraian, hingga akhir. Adapun latar atau setting merupakan tempat dan
waktu terjadinya peristiwa. Latar umumnya terdiri atas tempat, ruang, dan waktu. Latar
tempat berkaitan dengan ruang dan waktu, misalnya kejadian di pegunungan, tahun 2000-an,
di Sulawesi Utara. Latar waktu meliputi waktu pagi, siang, sore, maupun malam hari. Latar
ruang bisa di dalam rumah atau di luar rumah.
Perhatikan contoh berikut!
Dalam kisah ”Sitti Nurbaya” atau
Kasih Tak Sampai
, roman karya Marah Rusli (1922),
bertema pokok tantangan terhadap adat Minangkabau yang menghalangi cinta antara dua
anak muda. Karya ini berakhir tragis dengan kematian semua tokoh utamanya. Akan tetapi,
roman ini dianggap sebagai yang pertama mengemukakan masalah aktual zaman itu, yaitu
kepincangan adat lama. Tema demikian banyak ditulis para pengarang roman kemudian,
terutama yang diterbitkan oleh Balai Pustaka, seperti buku-buku Sutan Tulis Sati, Merari
Siregar, dan lain-lain.
Untuk lebih meningkatkan kemampuan membaca novel, kamu bisa
melakukan kegiatan berikut.
1.
Bagilah anggota kelas ke dalam tiga kelompok.
2.
Adapun pembagian pembahasaan sebagai berikut.
a.
Kelompok pertama membahas unsur alur cerita novel.
b.
Kelompok kedua membahas unsur pelaku.
c.
Kelompok ketiga membahas unsur latar novel.
3.
Setiap kelompok membaca dengan cermat novel berjudul
Bekisar Merah
yang
sebagian kutipannya bisa kamu baca berikut ini. Ada baiknya kamu membaca
novel ini secara keseluruhan.
4.
Judul novel ini tidak mutlak. Kamu bisa memilih novel lainnya yang menarik
menurut kesepakatan kelompok.
Remaja Berprestasi
107
5.
Wakil tiap kelompok melaporkan hasil pembahasan kelompoknya di depan
kelompok yang lain.
6.
Setiap kelompok saling memberi tanggapan.
Bekisar Merah
Beduk kembali terdengar dari surau Eyang Mus. Magrib. Pada saat seperti itu
selalu ada yang ditunggu oleh Lasi; suara “hung”, yaitu bunyi pongkor kosong yang
ditiup suaminya dari ketinggian pohon kelapa. Untuk memberi aba-aba bahwa dia
hampir pulang. Darsa biasa mendekatkan mulut pongkor kosong ke mulut sendiri.
Bila ia pandai mengatur jarak pongkor di depan mulutnya, “hung” yang
didengungkannya akan menciptakan gaung yang pasti akan terdengar jelas dari rumah.
Setiap penyadap mempunyai gaya sendiri dalam meniup “hung” sehingga aba-aba
ini gampang dikenali oleh istri masing-masing.
Api di tungku sudah menyala. Tapi Lasi masih meniup-niupnya agar yakin api
tidak kembali padam. Pipi Lasi yang putih jadi merona karena panas dari tungku.
Ada titik pijar memercik. Dan Lasi menegakkan kepala ketika terdengar suara “hung”.
Wajahnya yang semula tegang, mencair. Tetapi hanya sesaat karena yang baru
didengarnya bukan “hung” suaminya. Tak salah lagi. Lasi mengenal aba-aba dari
suaminya seperti ia mengakrabi semua perkakas pengolah nira.
Lasi kembali jongkok di depan tungku. Wah, kawah yang masih kosong sudah
panas, sudah saatnya nira dituangkan. Tetapi Darsa belum juga muncul. Di luar
sudah gelap. Lasi bangkit ingin berbuat sesuatu.
Ketika yang pertama terlihat adalah lampu minyak tercantel pada tiang, Lasi
sadar bahwa yang harus dilakukannya adalah menyalakan lampu itu. Malam memang
sudah tiba. Diraihnya lampu minyak itu, dibawanya ke dekat tungku untuk dinyalakan.
Cahaya remang segera terpancar memenuhi ruang sekeliling. Lasi mengembalikan
lampu ke tempat semula. Dan pada saat itu ia mendengar suara langkah berat
mendekat; langkah lelaki yang membawa beban berat dan berjalan di tanah basah.
Apa yang biasa dilakukan Lasi pada saat seperti itu adalah menyongsong suaminya,
membantunya menurunkan pikulan, kemudian segera menuangkan nira dari pongkor-
pongkor ke dalam kawah yang sudah panas.
Tetapi pada senja yang mulai gelap itu Lasi malah tertegun tepat di ambang
pintu. Samar-samar ia melihat sosok lelaki yang mendekat dengan langkah amat
tergesa. Lelaki itu datang bukan dengan beban di pundak melainkan di gendongannya.
Beban itu bukan sepikul pongkor melainkan sesosok tubuh yang tak berdaya. Setelah
mereka tertangkap cahaya lampu minyak segalanya jadi jelas; lelaki yang membawa
beban itu bukan Darsa melainkan Mukri. Dan Darsa terkulai di punggung lelaki
sesama penyadap itu. Ada rintihan keluar dari mulut yang mengalirkan darah.
108
Terampil Berbahasa Indonesia Kelas VIII SMP/MTs
Lasi beku. Jagatnya limbung, berdengung, dan penuh bintang beterbangan.
Kesadarannya melayang dan jungkir balik.
”Katakan, ada kodok lompat!” ujar Mukri dalam napas megap-megap karena
ada beban berat di gendongannya. “Jangan bilang apa pun kecuali ada kodok lompat,”
ulangnya.
Lasi ternganga tanpa sepotong suara pun keluar dari mulutnya. Bahkan Lasi
hanya memutar tubuh dengan mulut tetap ternganga ketika Mukri menyerobot masuk
dan menurunkan Darsa ke lincak bambu di ruang tengah. Darsa langsung rebah
terkulai dan mengerang panjang. Dan tiba-tiba Lasi tersadar dari kebimbangannya.
Lasi hendak menubruk suaminya tetapi Mukri menangkap pundaknya.
”Tenang, Las. Dan awas, jangan bilang apa-apa kecuali, ada kodok lompat!”
Wajah Lasi tergetar menjadi panggung tempat segala rasa naik pentas. Kedua
bibirnya bergetar. Air mata cepat keluar. Cuping hidungnya bergerak-gerak cepat.
Kedua tangannya mengayun ke sana kemari tanpa kendali. Tenggorokan rasa tersekat
sehingga Lasi belum bisa berkata apa pun. Dan ketika Lasi benar-benar sadar akan
apa yang terjadi, tangisnya pecah.
”Innalillahi... ada-kodok-lompat?”
”Ya! Bukan apa-apa, sekadar kodok lompat,” jawab Mukri dengan pembawaan
tenang. Tetapi Lasi menjerit dan terkulai pingsan. Separuh badannya tersampir di
balai-balai dan separuh lagi selonjor di tanah. Darsa kembali mengerang panjang.
Wiryaji dan istrinya segera datang karena mendengar jerit Lasi. Wiryaji adalah
ayah tiri Lasi dan juga paman Darsa. Menyusul kemudian tetangga-tetangga yang
lebih jauh. Eyang Mus, orang yang dituakan di kampung itu dijemput di rumahnya
dekat surau. Seseorang disuruh segera memberi tahu orangtua Darsa di desa sebelah.
Semua yang berkumpul tahu apa yang terjadi dan semua hanya berkata ada kodok
lompat. Kata ‘jatuh’ amat sangat dipantangkan di kalangan para penyadap kelapa.
Dengan kepercayaan semacam itu para penyadap berusaha menampik sebuah
kenyataan buruk dengan mengundang sugesti bagi kembalinya keadaan yang baik.
Orang-orang perempuan mengurus Darsa dan Lasi. Celana pendek Darsa yang
basah dilepas dengan hati-hati. Ada yang memaksa Darsa menenggak telur ayam
mentah. Mereka lega setelah menemukan tubuh Darsa nyaris tanpa cedera kecuali
beberapa luka goresan pada tangan dan punggung. Tetapi bau kencing terasa sangat
menyengat. Lasi pun siuman setelah seorang perempuan meniup-niup telinganya.
Selembar kain batik kemudian menutupi tubuh Darsa dari kaki hingga lehernya. Lasi
menangis dan menelungkup dekat kaki Darsa yang tampak sangat pucat. Namun
seseorang kemudian menyuruhnya berbuat sesuatu: menyeduh teh panas untuk
menghangatkan tubuh suaminya.
Tergeletak tanpa daya, Darsa sesekali mengerang. Tetapi Mukri terus bercerita
kepada semua orang ihwal temannya yang naas itu. Dikatakan, ia sedang sama-
sama menyadap kelapa yang berdekatan ketika musibah itu terjadi.
Remaja Berprestasi
109
”Aku tidak lupa apa yang semestinya kulakukan. Melihat ada kodok lompat, aku
segera turun. Aku tak berkata apa-apa. Aku kemudian melepas celana yang kupakai
sampai telanjang bulat. Aku menari menirukan monyet sambil mengelilingi kodok
yang lompat itu.”
”Bau kencing itu?” tanya entah siapa.
”Ya. Tubuh Darsa memang kukencingi sampai kuyup.”
”Mukri betul,” ujar Wiryaji. “Itulah srana yang harus kalian lakukan ketika
menolong kodok lompat. Dan wanti-wanti jangan seorang penyadap pun boleh
melupakannya.”
Wiryaji terus mengangguk-angguk untuk memberi tekanan pada nasihatnya.
”Untunglah kamu yang ada di dekatnya waktu itu. Bila orang lain yang ada di sana,
mungkin ia berteriak-teriak dan mengambil langkah yang keliru. Mukri, terima kasih
atas pertolonganmu yang jitu.”
”Ya. Tetapi aku harus pergi dulu. Pekerjaanku belum selesai.”
”Sudah malam begini kamu mau meneruskan pekerjaanmu?”
Pertanyaan itu berlalu tanpa jawab. Mukri lenyap dalam kegelapan meski
langkahnya masih terdengar untuk beberapa saat. Kini perhatian semua orang
sepenuhnya tertuju kepada Darsa. Lasi tak putus menangis. Orang-orang tak henti
menyuruh Darsa nyebut, menyerukan nama Sang Mahasantun.
Dari cerita Mukri orang tahu bahwa Darsa jatuh dari pohon kelapa yang tinggi.
Bahwa dia tidak cedera parah, arit penyadap tidak melukai tubuhnya, bahkan kata
Mukri sejak semula Darsa tidak pingsan, banyak dugaan direka orang. Bagi Wiryaji,
kemenakan dan sekaligus menantu tirinya itu pasti habis riwayatnya apabila Mukri
salah menanganinya. Tetapi semuanya menjadi lain karena Mukri tidak menyimpang
sedikit pun dari kepercayaan kaum penyadap ketika menolong Darsa. Atau, lebih
kena adalah perkiraan lain; ketika melayang jatuh tubuh Darsa tersangga lebih dulu
oleh batang-batang bambu yang tumbuh condong sehingga kekuatan bantingan ke
tanah sudah jauh berkurang. Dan hanya Eyang Mus yang berkata penuh yakin bahwa
tangan Tuhan sendiri yang mampu menyelamatkan Darsa. Bila tidak, Darsa akan
seperti semua penderes yang tertimpa petaka jatuh dari ketinggian pohon kelapa;
meninggal atau paling tidak cedera berat.
Pada malam yang dingin dan basah itu rumah Lasi penuh orang. Sementara
Darsa diurus oleh seorang perempuan tua, Wiryaji minta saran para tetangga
bagaimana menangani Darsa selanjutnya. Ada yang bilang, karena Darsa tidak cedera
berat, perawatannya cukup dilakukan di rumah. Yang lain bilang, sebaiknya Darsa
segera dibawa ke rumah sakit. Orang ini bilang, sering terjadi seorang penyadap
jatuh tanpa cedera tetapi keadaannya tiba-tiba memburuk dan meninggal.
Sumber:
Bekisar Merah
karya Ahmad Tohari
110
Terampil Berbahasa Indonesia Kelas VIII SMP/MTs
Latihan 6.5
Rangkuman
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
1.
Apa makna suara “hung” yang selalu dinanti oleh Lasi?
2.
Apa yang biasanya dilakukan Lasi pada saat menyongsong suami pulang dari
menderas nira?
3.
Siapakah orang yang dibopong oleh Mukri?
4.
Bagaimana reaksi Lasi setelah tahu suaminya tertimpa musibah saat bekerja?
5.
Apa maksud kata ada kodok lompat yang diucapkan oleh warga kampung saat
mendengar Darsa terjatuh dari pohon nira?
1.
Pokok-pokok berita dari televisi maupun radio meliputi apa, siapa, di mana, kapan,
mengapa, dan bagaimana. Agar bisa menyerap pokok-pokok berita tersebut,
kamu harus:
a.
peka dalam menyimak berita,
b.
konsentrasi saat menyimak berita,
c.
membuat catatan-catatan selama menyimak berita.
2.
Aspek-aspek yang perlu diperhatikan saat membaca teks berita:
a.
intonasi yang tepat,
b.
artikulasi dan volume suara yang jelas,
c.
gerak anggota badan, ekspresi wajah,
d.
kontak pandang dengan pendengar.
3.
Tokoh dalam novel adalah individu rekaan yang mengalami peristiwa dalam cerita.
Kategori tokoh:
a.
tokoh protagonis
b.
tokoh antagonis
Karakter tokoh adalah watak tokoh-tokoh dalam novel. Watak tokoh-tokoh
tergambar dalam tiga dimensi:
a.
keadaan fisik,
b.
keadaan psikis,
c.
keadaan sosiologis.
4.
Alur novel merupakan rangkaian cerita atau peristiwa dari permulaan, pertikaian,
perumitan, puncak peleraian, hingga akhir. Latar novel merupakan tempat dan
waktu peristiwa.
Remaja Berprestasi
111
Uji Kompetensi
A. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar!
1. Sebanyak 1.156 siswa tingkat TK, SD, SMP dan SMA se-Indonesia akan mengikuti
Olimpiade Sains Nasional VI di Surabaya, Jawa Timur 2-8 September 2007
mendatang. Hal tersebut diungkapkan Direktur Pembinaan Sekolah Menengah
Departemen Pendidikan Nasional, Hamid Muhammad, Kamis (30/8). Hamid
mengatakan, kegiatan ini menurut rencana akan dibuka oleh Menko Kesra Aburizal
Bakrie. Lebih lanjut Hamid mengatakan, olimpiade ini akan memperlombakan
berbagai bidang keilmuan dan pengembangan kreativitas para siswa, yang sekaligus
merupakan ajang kompetisi di bidang sains, matematika dan teknologi. Selain itu,
acara ini merupakan ajang penyaringan bagi para siswa yang berprestasi di bidangnya
untuk mengikuti jenjang kompetisi yang lebih tinggi, yaitu Olimpiade Sains Internasional
yang menurut rencana akan digelar di Seoul, Korea Selatan, tahun depan.
(30/8/2007 15:02 WIB, Radio Elshinta)
Informasi inti berita dari Radio Elshinta tersebut adalah....
a. Seribuan siswa TK, SD, SMP, dan SMA akan mengikuti Olimpiade Sains
Nasional VI.
b. Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Depdiknas ialah Hamid Muhammad.
c. Olimpiade Sains Nasional dibuka Menko Kesra.
d. Olimpiade Sains Internasional akan diadakan di Korea Selatan.
2. Yang menjadi narasumber berita radio tersebut adalah....
a.
peserta olimpiade
c.
Aburizal Bakrie
b.
Hamid Muhammad
d.
peserta yang akan ke Korea
3. Olimpiade Sains Nasional tahun 2007 digelar di....
a.
Seoul
c.
Surabaya
b.
Jakarta
d.
Bandung
4. Olimpiade Sains Nasional akan diselenggarakan pada....
a.
2-8 September 2007
c.
tahun 2008
b.
Kamis, 30 Agustus
2007
d.
pukul
15:02 WIB
5. Mengapa Olimpiade Sains Nasional diselenggarakan?
a.
untuk mencari penerus ahli teknologi
b.
sebagai program pemerintah di bidang sains, matematika
c.
kegiatan rutin tiap tahun
d.
ajang penyaringan siswa untuk mengikuti kompetisi yang lebih tinggi
112
Terampil Berbahasa Indonesia Kelas VIII SMP/MTs
6. Membacakan teks berita harus memerhatikan suasana. Artinya, membaca berita
perayaan atau peringatan berbeda dengan berita dukacita. Saat kamu membacakan
berita tentang bencana alam mesti dengan nada serius, intonasi yang datar dan
volume jangan terlalu bersemangat.
Teknis membaca tersebut termasuk aspek....
a .
mimik
c .
suara
b.
kontak mata dengan penonton
d.
sikap
7. Kalimat berikut yang menggunakan kata bermakna denotasi adalah....
a.
Anggota kelas VIII sepakat menyaksikan pertandingan bola sore nanti.
b.
Ari memiliki kegemaran mengintip burung hantu.
c.
Jono memelototi motor rakitan inovasi yang dipamerkan tersebut.
d.
Mereka melihat pemandangan pagi itu dengan riang.
8. Kalimat berikut yang menggunakan kata bermakna konotasi negatif adalah....
a.
Gerombolan penyamun yang ditakuti di pantai ini telah ditangkapi petugas.
b.
Maestro karawitan itu meninggal kemarin.
c.
Karyawan restoran tersebut ramah dan rajin.
d.
Petugas apotek Laras terampil dalam melayani setiap resep dokter.
9. Aku sudah biasa dengan sifat lelaki yang terlalu mudah mengumbar janji namun
tidak dipenuhi itu. Kekecewaanku sedemikian besar sehingga tanpa sadar
kuulangi sikapku menarik diri: bertapa membisu. Aku bosan segalanya. Di lubuk
hati aku tetap mensyukuri anugerah yang dilimpahkan Tuhan kepadaku, berbicara
dan berbincang dengan anak-anak menuruti keperluannya, tapi sebegitu suami
hadir, kusuguhi dia kebungkamanku.
(
La Grande Borne
karya NH Dini)
Berdasarkan kutipan novel tersebut, watak istri tersebut kepada suaminya adalah....
a.
pengumbar janji
c.
pendendam
b.
pemurung
d.
mudah bosan
10. Di awal tahun 70-an itu, pohon-pohon tampak baru saja ditanam, sehingga lingkungan
masih kelihatan kosong. Tempat parkirnya luas, mengikuti kepanjangan tepi
permukiman itu. Jauh di arah bawahnya terdapat salah satu jalan arteri selatan kota
Paris. Di akhir pekan, dimulai hari Jumat sore, jalan besar itu mengirim deru
kendaraan yang amat mengganggu.
Latar waktu cuplikan novel
La Grande Borne
tersebut adalah....
a .
pagi
c .
sore
b.
siang
d.
malam
11. Para ilmuwan NASA telah mengidentifikasi,
black hole
terkecil yang pernah
ditemukan, yang empat kali lebih kecil dibandingkan massa matahari, dan berukuran
seperti sebuah kota besar. Namun menurut para peneliti dalam pertempuran di Los
Anggles,
black hole
mini yang disebut sebagai J 1650, memiliki gravitasi yang
Remaja Berprestasi
113
sangat kuat
”Black hole”
ini adalah benar-benar terbatas. Selama bertahun-tahun
para ahli astonomi ingin mengetahui kemungkinan ukuran terkecil dan sebuah
black
hole,
dan temuan ini merupakan langkah besar dalam menjawab pertanyaan itu,
ujar Nikolas Shaposhnikov dari Pusat Penerbangan Angkasa Luar NASA, di
Greenbelt, Meryland, dalam sebuah penyataan.
(Solopos,
3 April 2008
)
Pokok berita tersebut adalah....
a.
Para ilmuwan NASA telah mengidentifikasi
black hole
terkecil
b.
Black hole
4 kali lebih kecil dibanding massa matahari
c.
Black hole
berukuran seperti sebuah kota besar.
d.
Black hole
disebut sebagai J 1650
12. Makna
mengidentifikasi pada kalimat ”Para ilmuwan NASA telah mengidentifikasi
block hole
terkecil yang pernah ditemukan...” adalah....
a.
menentukan identitas
c.
mencari solusi
b.
menjawab identitas
d.
membuat hipotesis
13. Negara tempat para peneliti bertemu untuk membahas
block hole
mini adalah....
a.
Indonesia
c.
Amerika Serikat
b.
Inggris
d.
India
14. Gunung Egon di Kabupaten Sikka, Maumere, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT),
selasa (1514) malam meletus dan menyebabkan warga berhamburan keluar rumah.
Sekretaris Setlok PBP Sikka, Servatius Kabu, yang dihubungi Rabu (16/4) pagi
mengakui letusan keras terjadi pada sekitar pukul 22.00 WITA dan menyebabkan
warga sekitar lereng gunung berlarian menuju kota Maumere. ”Belum ada informasi
lengkap mengenai dampak letusan itu, karena letusan terjadi pada malam hari
sehingga petugas baru diterjunkan pada Rabu pagi,” katanya.
(Solopos,
17 April 2008
)
Pokok berita tersebut adalah....
a.
Gunung Egon di NTT meletus
b.
Sekretaris Setlok PBP adalah Servatius Kabu
c.
Letusan keras terjadi pukul 22.00 WITA
d.
Warga sekitar berlarian menuju Maumere
15. Letusan Gunung Egon terjadi pada....
a.
pagi hari
c.
sore hari
b.
siang hari
d.
pagi hari
114
Terampil Berbahasa Indonesia Kelas VIII SMP/MTs
B.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas!
Ini merupakan perkampungan masyarakat adat Baduy di Desa Kanekes,
Kecamatan Leuwi Damar, Kabupaten Lebak, Banten. Sejak dulu warga Baduy
dikenal teguh memegang adat istiadat leluhurnya. Falsafah hidup mereka selaras
dengan alam, dan mengabdi pada adat leluhur. Pakaian mereka serba hitam
dan selalu berikat kepala. Rumah mereka pun sederhana beralaskan kayu dan
beratap rumbia. Mengunjungi Kampung Baduy, dari Kabupaten Lebak Banten
dapat ditempuh sekitar tiga jam perjalanan menggunakan mobil. Dengan
melewati jalan raya Kecamatan Leuwi Damar. Sejumlah ruas jalan berbatu,
terjal, dan curam.
(Indosiar, Tayang Rabu 22 Agustus 2008, Pukul 12.30 WIB)
1.
Siapa yang diberitakan dalam tayangan berita tersebut?
2.
Di mana letak perkampungan Baduy?
3.
Bagaimana penampilan fisik dan permukiman masyarakat Baduy?
Pukul sembilan pagi, tanggal 10 Maret 1960.
Seperti telah menjadi kebiasaanku, jika istirahat sekolah aku suka duduk di
bawah pohon dengan kegiatan membaca buku, bergunjing, atau memperhatikan
orang berolahraga.
Aku belum pernah sendirian duduk-duduk di bangku, di bawah pohon yang
rindang itu. Tentunya Tuti menemani aku, ditambah teman laki-laki. Ada saja
alasan mereka untuk mendekat aku dan Tuti.
Di pinggir jalan Talaga Bodas ada pedagang sirop, rujak cuka dan cendol,
yang tengah dikerumuni teman wanita, terutama tukang rujak cuka. Di dekatku
ada tukang cukur (gunting rambut), persis di bawah pohon beringin. Pada
batang pohon yang besar itu, digantung kaca cermin. Biasanya tukang cukur
ini bekerja sambil ngegosip dengan pelanggannya. Mereka suka sekali
membicarakan situasi ekonomi dan politik masa kini.
(
Gadis Permata Bunda
karya Deddy Effendie)
4.
Tuliskan tokoh-tokoh dan karakter cuplikan novel tersebut!
5.
Sebutkan latar cuplikan novel itu!